Newest Post

Sembalun Desa Wisata Kaki Gunung

| Selasa, 04 Juni 2013
Baca selengkapnya »
ImageUDARA sejuk melewati hutan lindung dengan pepohonan yang lebat menawarkan pemandangan hijau yang asri. Itulah suasana jalan menuju sebuah desa yang menjadi pintu masuk menuju Gunung Rinjani, Desa Sembalun, Lombok Timur. 

Untuk mencapai desa di kaki Rinjani, ditempuh dengan perjalanan yang terus menanjak melewati hamparan pemandangan yang indah. Di puncak ketinggian sebelum mencapai Desa Sembalun para pengunjung yang telah berkendaraan lebih dari dua jam dari Kota Mataram sering melepas lelah sembari menikmati pemandangan perbukitan dan hamparan persawahan merupakan salah satu tempat favorit untuk berfoto.

    Menikmati udara dingin Sembalun, yang dilingkari kabut dan yang kadang mendadak datang adalah cara lain menikmati hidup. Damai, tenang dan tenteram. Dingin yang menusuk dan terasa merepotkan justru menawarkan kenikmatan alam yang luar biasa. ”Berada di ketinggian 1200 meter dari permukaan laut, suhu rata-rata Sembalun 19 derajad dengan suhu terendah bisa mencapai 4 derajad celsius sekitar bulan Agustus,” ungkap Abdurrahman Sembahulun (55), tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Sembalun.

    Jarak tempuh lebih-kurang 2,5 jam perjalanan dari Mataram menuju Sembalun tidak terasa, meski berkelok-kelok dan naik-turun perbukitan, mengingat sepanjang perjalanan alam kaki Gunung Rinjani menawarkan pesonanya yang alami dan bersahaja. Kendaraan-kendaraan pribadi tampak berhenti di beberapa titik indah ruang alam tersebut. Sejenak orang-orang turun dari kendaraan untuk menghisap segarnya udara pegunungan atau memotret pesona pegunungan.

    Sembalun yang dikenal sebagai penghasil bawang putih dan bawang merah ini, kini juga menjadi salah satu objek wisata alam andalan Nusa Tenggara Barat. Selain itu Sembalun dikenal sebagai penghasil kentang, wortel, kol, bunga kol, brokoli, asparagus, buncis, kacang merah, tomeo, arcis, stroberi, seledri, selada, paprika, cabe merah, apel, alpukat, nangka, buah naga, mangga, jeruk, kopi arabika dan robusta kapri dan hasil bumi lainnya. Sembalun menjadi salah satu pusat pemasok kebutuhan buah dan sayuran Pulau Lombok.

     Sebagai gerbang terdekat untuk mencapai puncak Rinjani, Sembalun hingga kini masih menawarkan suasana desa yang alami. Sentuhan modernisasi tidak tampak berlebihan di tempat ini. Masyarakatnya yang ramah, sederhana dalam kehidupan yang bersahaja sebersahaja alam yang dihadiahkan pada mereka. Namun, Sembalun bukan desa terpencil yang terisolir, karena sejauh ini komunikasi dan transportasi terbilang cukup lancar.  

    Mengingat desa ini menerima limpahan banyak pendaki dan wisatawan yang hendak menaklukkan dan menikmati Gunung Rinjani, masyarakat Desa Sembalun tampaknya paham betul apa yang harus mereka lakukan. Secara umum, terutama mereka yang langsung ada dalam lingkaran mata rantai wisata dengan minat khusus ini, seperti pemandu (guide) atau pengangkut barang (porter), selalu menjaga keaslian dan kelestarian alam Sembalun dan kawasan Gunung Rinjani karena merekalah ujung tombak pembangun citra positif Gunung Rinjani. Penduduk Sembalun telah menekuni dua profesi ini sejak dulu. 

    Masa ramai kunjungan ke Gunung Rinjani, Juni dan Juli. Puncaknya terjadi Agustus. Tiap tahun, setidaknya tiga bulan, yakni Januari, Februari dan Maret, kawasan ini ditutup mengingat cuaca yang tidak memungkinkan. Dalam masa penutupan pendakian, pilihan berwisata lain bisa dilakukan di Sembalun.

    Di sana ada atraksi unik memanggil sapi dengan garam, memanggil burung, wisata jalan-jalan seputar Desa Sembalun, memetik kopi dan cokelat, bisa juga melakukan hiking melewati perkebunan di Sajang sembari menghirup aroma harum vanila menuju air terjun awet muda, atau berkunjung ke Desa Beleq yakni desa cikal bakal desa Sembalun dan lainnya. 
Potensi wisata Sembalun terbilang lengkap. Selain menawarkan alam dan panoramanya yang memesona, juga gunung, wisata sejarah serta wisata budaya. Menurut Abdurrahman Sembahulun, budayawan dan tokoh masyarakat Sembalun, di sini ada satu desa yang menjadi cikal-bakal Lombok, yakni Desa Beleq. Jejak sejarah Lombok tidak bisa dipisahkan dari Sembalun. Dipercaya oleh masyarakat setempat, Sembalun pernah menjadi pusat budaya Lombok di masa lampau. Di Desa Beleq hanya terdapat tujuh rumah yang didirikan sekitar abad ke-13.

Berbagai peninggalan bersejarah dan bukti peradaban di Sembalun, seperti keris pusaka dan Kitab Alquran kuno bertulis tangan setidaknya masih terdapat tujuan buah dari Kedatuan Sembah Ulun (sebagai cikal bakal nama Sembalun). Terdapat pula naskah kuno lontar yang membuktikan bahwa Sembalun jauh sebelum ini memiliki tradisi sastra lisan. Dan, beberapa peninggalan lainnya. Sungguh, Sembalun dikaruniai alam yang indah menakjubkan, bukan hanya gunung dan alam melainkan juga menyodorkan sejarah peradaban yang tinggi. 

Berkunjung ke Desa Sembalun bisa menjadi salah satu pilihan berwisata murah. Beberapa penginapan tradisional yang dikelola masyarakat harga sewanya murah dan terjangkau. Rumah-rumah tradisional khas Sasak berupa berugak-berugak lengkap dengan kamar tidur yang terletak di atasnya. Salah satu tempat yang menawarkan lokasi penginapan tradisional ini adalah Bale Geleng di lokasi bekas kedatuan Sembah Ulun. Harga sewa Rp 50.000 – Rp 100.000 sehari. 

Tempat yang unik ini ditata di sebuah lokasi seperti perbukitan yang dipenuhi ratusan jenis tanaman obat dan bunga-bunga. Dari sini, puncak Rinjani dapat dinikmati jelas dari tempat ini. Kera-kera hitam bergelantungan di sekitar penginapan yang asri. Menurut Sembah Ulun, salah seorang keturunan dari Kedatuan Sembah Ulun, berugak-berugak yang dipakai sebagai tempat penginapan ini sebagian besar berusia ratusan tahun yang merupakan peninggalan dari Kedatuan Kembah Ulun. Hanya beberapa berugak yang sempat diganti kayunya ketika Sembalun diterpa angin kencang beberapa waktu lalu. Selain dipakai sebagai penginapan bagi para pendaki Rinjani, Bale Geleng kerap dipakai sebagai tempat berlibur. Bale Geleng juga menyiapkan makanan-makanan khas Sasak yang dapat dipesan sesuai dengan keinginan dengan harga yang terjangkau. 

Sembalun, desa wisata yang menawarkan kedamaian dan kepuasan berwisata. -nik 

Sembalun Desa Wisata Kaki Gunung

Posted by : alganispitaigaina
Date :Selasa, 04 Juni 2013
With 0komentar

BERWISATA PANEN REMPAH DI SEMBALUN

|
Baca selengkapnya »


Lombok pulau yang tidak begitu besar jika dibandingkan dengan pulau lainnya di Indonesia. Namun, tak sedikit waktu yang diperlukan untuk mengulas tentang potensi alam yang dimilikinya. Yah, pulau ini memang kecil. Tapi, tak cukup satu atau dua hari saja untuk  mengelilinginya, banyak spot atau tempat-tempat yang akan menarik Anda untuk turun dari kendaraan yang selalu siap menyita perhatian dan waktu Anda. Salah satu destinasi wisata alam menarik yang patut Anda kunjungi Adalah Desa Sembalun Kec. Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Jika Anda mengingat China dengan tembok besarnya yang mengagumkan, Maka Anda akan selalu mengingat Sembalun dengan benteng bebukitan yang begitu kokoh karya sang pencipta Agung. Ibarat kerajaan berbenteng kokoh yang memberikan rasa tentram kepada rakyatnya. begitu juga Sembalun, diapit oleh benteng perbukitan nan kokoh seperti memberikan garansi rasa nyaman kepada masyarakatnya. Ini terlihat dari kearifan, senyum sapa dan tegur hangat khas Masyarakatnya yang ramah.  

Berada pada ketinggian daratan 1156 meter diatas permukaan laut, Sembalun Adalah tempat yang paling dekat dengan Gunung yang dipercaya sebagai pusat kekuatan kosmos di Lombok yaitu Gunung Rinjani.  Tentu Sembalun adalah daerah yang sangat subur karena merupakan area sebaran vulkanik yang dikeluarkan oleh Rinjani Ratusan tahun lalu, tak heran jika Sembalun merupakan daerah penghasil rempah terbesar di Nusa Tenggara Barat. Tegur sapa pertama yang akan Anda terima ketika memasuki kawasan Sembalun adalah  udara yang dingin sejuk segar ala pegunungan, jauh dari kota tak terkontaminasi polusi udara.

Banyak atraksi wisata alam yang dapat Anda nikmati di Sembalun, diantaranya atraksi wisata agrikultur, tentu akan mendapatkan pengalaman berbeda ketika Anda ikut kegiatan bertani di sawah-sawah Sembalun. Panen bawang, kentang, arcis atau tomat yang Anda lakukan akan lebih dramatik ketika berbackground Gunung Rinjani dan dikelilingi bukit-bukit. Pada bulan-bulan tertentu, biasanya bulan Juli sampai September, Anda juga dapat ikut atau hanya sekedar menyaksikan pesta panen raya beras merah yang merupakan pesta panen yang diadakan setiap tahun, biasanya bersama kegiatan panen raya, digelar atraksi hiburan bertema budaya yang dapat Anda Saksikan secara gratis. tidak cukup hanya ikut panen disawah, Anda tentu tidak akan langsung kembali kerumah atau penginapan jika melewati rumah-rumah penduduk yang dihalaman mereka ditanami buah strawbery. Anda boleh mampir untuk sekedar melihat, berphoto-photo, memetik atau membeli.
Atraksi lainnya yang dapat Anda nikmati adalah soft trekking atau berjalan melintasi perbukitan Sembalun dan melihat pesona Alam dari ketinggian. Ada beberapa kawasan menarik yang biasa menjadi rute soft trekking ini, satu diantaranya adalah kawasan rumah Adat Dese Belek. Di Dese belek, Anda dapat melihat rumah tradisional Suku Sasak atau biasa disebut Bale Belek, menurut penuturan warga sekitar, Dese Belek adalah Desa pertama dan merupakan penduduk asli Sembalun yang menjadi cikal bakal adanya Sembalun saat ini. Setelah puas melihat-lihat di Dese Belek, Anda Dapat Melanjutkan soft trek ke Bukit Anak Dara yang berada persis dibelakang Dese Belek. Butuh sedikit usaha untuk bisa sampai di punggung Bukit Anak dara, normalnya kira-kira 15 menit. Usaha Anda akan terbayar ketika sampai di Punggung Bukit, dari sana Anda akan melihat kombinasi pemandangan Alam yang unik, areal pesawahan, pedesaan dan Gunung Rinjani menciptakan komposisi pemandangan alam yang luar biasa Indah.
 
Bila Anda masih tidak puas, masih ada satu attraksi lagi yang dapat Anda kunjungi yaitu sentra kerajinan tenun yang berada sekitar 500 meter dari Dese Belek. Dari sini Anda dapat melihat tenunan khas masyarakat Sembalun yang masih asli, motif dan ragamnya masih dipertahankan menggunakan motif-motif lama yang merupakan warisan para tetua terdahulu. disini Anda juga bisa melihat proses pembuatan tenun Lombok Khas Sembalun, Anda juga akan dipersilahkan melihat bagaimana rumitnya satu kain dibuat dari pemintalan benang hingga menjadi kain tenun jadi, yang akan membuat Anda tidak tega menawar. Jika berniat membeli Anda dapat membeli langsung kain dari perajin-nya, harganya pun bervariasi tergantung motif, ukuran dan jenisnya. Standar harga untuk kain tenun yang digunakan sehari-hari berkisar 150 ribu sampai dengan 400 ribu rupiah.

Begitu banyak atraksi yang dapat Anda datangi di Sembalun, tentu akan lebih mudah jika Anda menyewa seorang guide yang akan mengarahkan Anda kemana Anda ingin, juga memberikan penjelasan-penjelasan tentang atraksi atau objek yang dikunjungi. Di Sembalun Guide tidak seperti Guide pariwisata pada umumnya, Anda bisa mendatangi organisasi pengembangan Masyarakat bernama CDC (Community Development Center). Di sana Anda dapat memilih siapa yang ingin Anda jadikan sebagai Guide, mereka adalah anak-anak dan remaja binaan CDC yang sudah mengenal dengan baik Desa Mereka. Tidak ada tarif khusus untuk ini. Biasanya dalam satu hari, oleh pengunjung-mereka diberikan imbalan Rp. 50.000 sampai dengan Rp. 75.000/hari.

Untuk mempermudah Anda mengunjungi semua objek menarik disembalun Anda dapat membayar paket jalan-jalan di Desa Sembalun 1 Hari yang meliputi Rumah Adat Dese Belek, Bukit Anak Dara, Sawah, Strawbery dan Sentra Tenun. Untuk ini Anda hanya membayar Rp. 250.000,-/Orang, sudah termasuk transport (sepeda motor), snack sewaktu tour,  dan transport guide. paket ini biasanya disediakan oleh hampir semua pemilik guest house dan homestay di Sembalun.

Menuju ke Sembalun
Sembalun berjarak 110 KM dari pusat kota mataram, normalnya dapat ditempuh dalam 3 jam menggunakan sepeda motor .Untuk menuju ke Sembalun, ada dua pilihan rute yang dapat Anda pilih, masing-masing rute menawarkan pemandangan berbeda yaitu rute utara dan timur. rute Timur melewati jalur Masbagik, Aikmel, Suela dan Lemor (Wisata Pemandian), Pesugulan dan Pusuk Sembalun, sempatkanlah mampir sejenak di Pusuk Sembalun, beristirahat sambil menikmati kopi hangat dan melihat Desa Sembalun dari ketinggian 1250 meter diatas permukaan laut. Rute Utara melewati, Gunung Sari, Pusuk Pas, Pamenang, Tanjung, Bayan, dan Sajang. dari rute ini Anda akan melintasi garis pantai sepanjang 40 Kilometer dari Tanjung hingga Bayan. Jika waktu Anda cukup, sempatkan mampir di Masjid Tua Bayan yang merupakan salah satu cagar budaya penting di Pulau Lombok yaitu masjid  pertama di Pulau Lombok.     

Jika Anda memilih menggunakan angkutan publik, akan memakan waktu yang cukup lama sekitar 4-5 jam perjalanan, dengan asumsi semua angkutan umum siap jalan. Dari terminal Bertais naik bis (Engkel) jurusan Masbagik atau Aik Mel, siapkan uang pas Rp. 20.000,-. Dari Aikmel, jika beruntung Anda bisa mendapatkan angkutan langsung ke Sembalun, namun jika tidak, Anda harus naik ojek atau menyewa mobil pick up dengan bayaran yang lumayan mahal sekitar Rp. 150.000,- tergantung kemampuan menawar Anda. Pilihan lain adalah menggunakan Taxi, Anda akan mengeluarkan uang sekitar Rp. 450.000 untuk sampai ke Sembalun dengan Taxi, lagi-lagi disini Anda harus menggunakan kemampuan menawar Anda untuk mendapatkan harga yang Anda Anggap pantas dengan kantong Anda. Jika Anda Backpacker dengan bekal pas-pas dan ingin angkutan express. Anda bisa menunggu mobil sayur L100 yang setiap hari PP (pulang-pergi) rute Terminal Bertais-Sembalun, mereka biasanya pulang ke Sembalun dengan bak kosong dan tanpa Navigator disebelahnya, biasanya mobil sayur bertolak ke Sembalun pagi hari jam 9.00-11.00 WITA, ngkos yang Anda keluarkan tidak begitu besar yaitu sekitar 75-100 ribu rupiah (masih bisa ditawar).Express, tidak transit sana-sini, tidak menunggu penumpang lain dan ongkos tidak mahal, Anda dapat menghubungi H. Sis Sembahulun (081803645837) jika ingin ke Sembalun dengan mobil sayur expressdan murah.

Akomodasi dan fasilitas pendukung
Maria Guest House – disini Anda akan bertemu lelaki paruh baya. Pak Diralam namanya, beliau suka bercerita, Anda akan diceritakan banyak kisah tentang Sembalun, Rinjani, Adat dan kebiasaan Suku Sasak disana. Nama penginapan ini diambil dari nama Anak Perempuan pertama Pak Diralam, tidak banyak kamar yang disediakan (3 Kamar). Namun, kamar-kamar tertata dengan baik, bersih, rapi dan sangat terakomodir oleh pemiliknya. Anda dapat dengan mudah mengenali penginapan ini dengan warna khasnya yang ivory. Dari penginapan ini Anda juga dapat bersantai sembari menikmati pemandangan Gunung Rinjani dari Balcony depan kamar Anda. Harga perkamar Rp. 175.000,- sampai dengan Rp. 225.000,- termasuk breakfast. Untuk reservasi Anda dapat menghubungi Pak Diralam 081918326751. Websitehttp://www.mariaguesthouse.com, E-Mail. diralam@mariaguesthouse.com

Ulan Homestay and Tourist Information – dikelola oleh pasangan Ruslan Abdul Gani, lebih akrab disapa Ulan atau Ama’ Azi dan Istrinya Upa. Disini Anda akan diperlakukan layaknya keluarga, tidak ada restoran atau makanan ala Hotel berkelas disiapkan. Namun, jika Anda ingin merasakan masakan khas Sasak, Ulan Homestay memang tempat yang tepat. Disini Anda dapat menanyakan banyak hal untuk memenuhi kebutuhan berlibur Anda seperti penyediaan Guide, Transportasi atau sekedar meminta saran tentang destinasi wisata lainnya. Anda dapat menghubungi nomer 087763041380 Email.Ulan.lombok.guide@gmail.com untuk reservasi. Tariff sekitar Rp. 150.000,- termasuk sarapan, makan siang dan makan malam.

Lembah Rinjani – salah satu penginapan terbesar di Sembalun, menyediakan 10 kamar standar dengan tariff Rp.150.000, dan 5 kamar VIP dengan tariff Rp. 275.000,-. Pada saat buku ini ditulis, Lembah Rinjani sedang melakukan penambahan 5 Kamar VIP dilengkapi fasilitas mandi air hangat. Lembah Rinjani berada pada rute utama pendakian Rinjani. Untuk reservasi Anda dapat menghubungi nomer 081803652511. 

Fasilitas pendukung lainnya adalah CDC’s Artshop yang merupakan artshop binaan CDC. Disini Anda dapat melihat koleksi kain tenun sembalun dari para pengrajin yang tersebar di Desa Sembalun, selain tenun, CDC’s Artshop juga mendisply beberapa kerajinan origin Sembalun seperti kerajinan ukiran kayu, bamboo dan lain-lain. Artshop ini didedikasikan untuk Masyarakat Sembalun yang ingin menjual karya mereka dengan harga yang lebih baik, adapun keuntungan penjualan tidak kami bagi dengan pengrajin, melainkan kami berikan full seperti harga yang kami berikan ke Pembeli kata Royal (Direktur CDC)

BERWISATA PANEN REMPAH DI SEMBALUN

Posted by : alganispitaigaina
Date :
With 0komentar

Sembalun Lawang, Kaki Rinjani

|
Baca selengkapnya »

Kami bangun, mandi dan bersiap untuk berangkat. Tujuan kami hari itu adalah Desa Sembalun Lawang yang terletak di kaki Gunung Rinjani. Perjalanan ini diluar dari itinerary saya dan Aldi. Karena kami sudah pernah ke desa ini sewaktu melakukan Ekspedisi Rinjani juli 2011 lalu. Awalnya Kami hanya berencana memutari Kota Mataram hari itu. Mengunjungi desa dengan ketinggian 1.200 mdpl adalah rencana dari Magali. Sewaktu di Selat Lombok Magali banyak bertanya tentang Rinjani, tetapi dia tidak tahu pasti jalan menuju kaki Rinjani. Sehingga saya dan Aldi menawarkan untuk menemani mereka dan membatalkan rencana untuk memutari Ibukota NTB itu.
Sebelum berangkat kami disediakan sarapan di rumahnya Irma. Menu pagi itu adalah ayam kelak bage, sambal goreng dan sambal plecing. Benar-benar masakan khas suku sasak.
Kami meninggalkan rumah Irma menuju desa sembalun jam 13.00. Hari itu irma tidak ada kegiatan dan bersedia mengantarkan kami. Ternyata di tengah tanjakan menuju sembalun mobil irma tidak kuat mengantarkan kami. Mungkin karena toyota avanza yang dia kendari telat masuk bengkel untuk diservice. Kami melanjutkan perjalanan dan berpisah dengan Irma di tanjakan tersebut. Dia harus pulang ke Mataram untuk memperbaiki mobilnya. Kami berjalan kaki beberapa ratus meter, ketika mobilpickup L300 lewat kami memberhentikannya dan menumpang hingga desa sembalun dengan biaya Rp 10.000/orang.
Dari mobil terlihat Desa Sembalun dari atas. Sungguh lembah yang indah, Sembalun dikelilingi beberapa gunung dengan Gunung Rinjani dengan ketinggian 3726 Mdpl menjadi gunung tertinggi.
Kami tiba di RTC Sembalun (Rinjani Trekking Center) jam 15.30, ternyata jalur pendakian ditutup dikarenakan cuaca buruk yang melanda NTB belakangan, sungguh tidak beruntung 3 teman saya hari ini.
Akhirnya saya mengajak mereka untuk melakukan trekking sampai Kalimati, sekitar 1 jam perjalanan dari RTC. Di Kalimati kami dapat melihat pemandangan desa sembalun dari atas, tetapi sayangnya kami tidak boleh melanjutkan perjalanan lagi keatas karena dilarang oleh petugas Taman Nasional Gunung Rinjani.
Melihat Indahnya Desa Sembalun, perkebunan, beberapa sapi yang berkeliaran sepanjang jalan menjadi pemandangan yang indah sore itu. Ditambah lagi munculnya pelangi yang menghiasi langit.
Sepanjang perjalanan turun, Magali bercerita soal pengalaman backpacking nya bersama satu teman menuju Pegunungan Himalaya. Dia melakukan perjalanan ke Himalaya tanpa rencana dan hanya mengikuti jalan saja. Melakukan perjalanan tanpa tahu jalan dan tidak membawa bekal makanan dan minuman mejadikan pengalaman yang tidak terlupakan baginya. Dia juga mengundang saya untuk datang saya ke kotanya di daerah perbatasan France dan Spain.
Kami kembali ke Desa Sembalun sebelum magrib. Setelah itu kami berkeliling desa mencari penginapan. Kami mendapatkan satu penginapan yang bersih, tersedia 2 single bed dan satu double bed dengan harga Rp 200.000/malam untuk 5 orang.
Selepas magrib, saatnya bagi kami untuk mencari makan, di tempat makan ini Magali, Sebastian dan Nikolas mentraktir kami. Dia beralasan sebagai ucapan terima kasih karena saya dan Aldi telah membawanya ke Lombok.
Udara malam itu cukup dingin dan membuat saya menggigil. Saatnya tidur dan istirahat. Besok pagi saya dan Aldi harus tetap melanjutkan perjalan.

Sembalun Lawang, Kaki Rinjani

Posted by : alganispitaigaina
Date :
With 0komentar

Pantai surga

|
Baca selengkapnya »

Setelah beberapa bulan yang lalu saya gagal exploring Pantai Surga karena akses jalan gak bisa, akhirnya weekend ini saya beserta team, berhasil juga lewatin jalan neraka ini. Jalan Neraka? Yuph, beberapa kilometer sebelum sampai ke Pantai Surga, jalannya masih berupa tanah yang gak rata, plus berdebu (maklum musim kemarau), beuh bener bener menyiksa.
Pantai Surga ini terletak di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, berdekatan dengan Teluk Ekas, Untuk lebih jelasnya Lihat Rute di bawah ini :


Jadi misal dari Mataram, kita harus menempuh jalur Mataram - Kediri - Praya - Jerowaru. Nah di jalur  Praya - Jerowaru kita akan jumpai dua SPBU di sebelah kanan jalan. Nanti sekitar 100 meter setelah SPBU kedua, ada pertigaan yang di tengahnya ada sebuah pohon, beloklah ke kanan, jalan aspal lumayan halus. Lurus aja, setelah ketemu pertigaan Pasar Jor Jerowaru, belok ke kanan, jalan super mulus. Nanti akan ketemu pertigaan lagi, beloklah ke kiri, jalan masih halus. Terus aja ikutin jalur ini, Nanti akan bertemu pertigaan lagi dengan papan petunjuk jalan seperti gambar di bawah ini, beloklah ke kanan.


Ikutin saja terus jalurnya, jalan aspal halus dengan diapit berbagai macam pepohonan. Nah nanti akan ketemu pertigaan lagi, beloklah ke kiri, karena kalau lurus akan sampai Teluk Ekas. Terus aja, dan untuk kesekian kalinya akan bertemu pertigaan lagi seperti gambar di bawah ini : 


Beloklah ke kanan, mulai dari sini kita akan melewati jalur penyiksaan, haha jalur ini masih dari tanah dan hanya bisa dilewati kendaraan biasa pas musim kemarau aja, pas musim penghujan gimana? jangan harap deh, karena saya dah pernah gagal. Nanti setelah ketemu pemukiman penduduk, kita akan ketemu pertigaan lagi, dengan petunjuk jalan sederhana seperti gambar di bawah ini :


Dari pertigaan itu, beloklah ke kanan, Jalurnya gimana? Lihat gambar di bawah ini :



Terus aja ikutin jalan ini, kalau nemu pertigaan, abaikan saja. Tidak lama, nanti kita akan nemuin semacam pintu gerbang, dengan tulisan "Ocean Heaven", nah itulah pintu gerbang menuju Pantai Surga. Kita harus parkir kendaraan di sini, gak boleh dibawa masuk kendaraannya, kecuali kalau kamu mau nginep di hotel ini. Tapi Tenang aja kok, ada satpam hotel yang jagain. 


Dari pintu gerbang itu, kita jalan kaki sekitar 200 meter, eits ternyata banyak monyet liar disini, eksotis yee,....

Yeah, tak lama berjalan, sampailah kita di Pantai Surga.... Lombok bukanlah surga, serpihan surga, cuilan surgo, atau surga dunia, tapi di Lombok ada pantai bernama Pantai Surga. 
Pertama kali yang mengusik pikiran saya adalah keberadaan hotel ini, buset dah, di tempat seterpencil dan sekering ini ada resort sebagus ini, btw makan dan minumnya pake apa ya, air susah, nyari pasar yang jualan bahan baku makanan juga jauh. Beuh gak kebayang deh. Tapi sayang gak boleh mendekat, kecuali tamu hotel, yaudah deh cuma bisa lihat lihat dari jauh. Nih foto foto di sekitar resort nya (Heaven on The Planet) :



Nah Pantai Surga ini garis pantainya pendek ternyata, dengan diapit bukit bukit unik di kanan kiri. Kita bisa susurin pantainya ke kanan atau ke kiri. Kanan dan kiri punya pemandangan yang berbeda lho, kita awali berjalan ke kiri dulu. Ini nih view Pantai Surga di dan dari sisi kiri pantai :







Gimana? Keren khan, ombak di sisi kiri ini besar, ada beberapa surfer yang sedang beraksi di sini kemaren. Tapi sepertinya dia gak mulai dari pantai surga ini, karena dari kejauhan terlihat satu kapal yang berhenti di tengah laut, sepertinya sih nungguin tuh surfer. Memang sih pantai surga ini berhadapan langsung dengan Teluk Awang di Lombok Tengah, terlihat jelas warna putih, yang berupa Pelabuhan Teluk Awang, jadi kemungkinan kapal itu start dari pelabuhan tersebut.
Nah, seperti apakah view di dan dari sisi kanan Pantai Surga? Simak nih gambar di bawah ini :










Pantai surga

Posted by : alganispitaigaina
Date :
With 0komentar

Aneka Kuliner Khas Lombok

|
Baca selengkapnya »

Entahlah disengaja atau tidak, ternyata ada hubunganya antara nama pulau dengan cita rasa masakan nya. Lombok berarti cabai, kalau bicara cabai, maka yang terbayang rasa pedas. Ya, sebagian besar masakan khas pulau Lombok memiliki citarasa pedas. Tidak percaya ? mari ikuti saya berpetualang rasa di pulau Pedas eh di pulau Lombok.

Jamuan makan malam Ibu Atik, Desa Sanaru Lombok Timur.

Bagi saya wajib hukumnya untuk menceritakan enak nya masakan Ibu Atik ini. Ibu Atik adalah ibu rumah tangga yang berbaik hati mau memasakan kami ketika kami baru mengakhiri pendakian gunung Rinjani, kebetulan Ibu Atik adalah Bibik dari salah satu Guide yang mengantar kami ke Rinjani. Kepiawaian Ibu Atik dalam mengolah masakan memang sudah sangat terkenal di Desa Senaru ini. Beliau koki utama yang selalu diundang jika ada acara-acara penting desa seperti pernikahan atau acara khitanan. Ibu Atik bercerita “ kalau lagi musim begawe (acara makan-makan setelah berlansungnya pernikahan ), saya bisa gak pulang mbak, keliling dari satu begawe ke begawe lain nya”. Woow saya merasa beruntung bisa mecicipi kelezatan masakan ibu Atik.
ibu atik 1

Malam itu kami dijamu ibu Atik dengan hidangan khas Lombok lengkap. Saya melihat ada Sop Bebalung, Pelecing kangkung, Sate Pusuk, dan pelecing ayam. Tidak salah memang ibu Atik dipilih menjadi pemasak andalan desa Senaru, masakan nya luar biasa lezat. Sampai pada akhir liburan kami di pulau Lombok, masakan itu Atik inilah juara nya, baik itu bumbu pelecing nya, sate pusuk nya, maupun sop Bebalung nya. Saking terpana nya saya dengan rasa kuah sop Bebalung nya, saya memberanikan diri untuk belajar membuat kuah bebalung yang enak ini dan Ibu Atik yang baik hati mau memberi tahu saya tips cara membuat sop Bebalung yang enak.

ibu atik 2

Demikian cerita indah saya dengan jamuan makan malam di rumah Ibu Atik, walau makan malam hanya lesehan di atas tikar di ruang tengah rumah ibu Atik, tapi ini adalah jamuan makan malam yang sangat mewah buat saya dan teman-teman

Sayur Ares

Sebenar nya saya dan Ichil tidak sengaja menemukan Sayur Ares ini. Kami menemukan nya disebuah warung makan kecil di pojokan jalan dipertigaan Sembalun, dalam perjalanan kami menuju Labuan Pandan. Saking sederhana dan kecil nya ini warung, hinggak warung nasi ini lebih cocok disebut warung kelontong kecil, hanya ada meja kayu yang dipaku ke dinding warung dan dua buah bangku panjang kecil.
ares

Akan tetapi dari warung sederhana ini saya seperti menemukan harta karun, bagaimana tidak saya sebut harta karun, karena saya menemukan masakan Ares. Ares adalah masakan tradisional khas suku sasak – Lombok. Masakan ares ini bahan utama nya terbuat dari pohon pisang yang masih muda dan sudah dibuang kulit luarnya yang keras.
Tidak mudah menemukan sayur Ares ini, karena makanan yang satu ini dapat kita temukan hanya pada momen-momen tertentu seperti acara hajatan, pernikahan dan upacara-upacara adat yang lainnya. Oleh sebab itu saya merasa beruntung sekali menemukan Sayur Ares ini di sebuah warung kecil di pojokan jalan sepi di Desa Sembalun.
Bersama Sayur Ares menu yang tersedia di warung kecil ini adalah Pelecing ayam, untuk rasa jangan ditanya lagi, Yan temen seperjalanan kami sampai nambah dua kali dan komentar nya hanya satu Heaven On Plate.



Pelecing Kangkung

plecing
Saya rasa masakan satu ini sudah sangat populernya saat ini, bahkan di Jakarta sendiri kita sudah dapat dengan mudah menemukan nya. Biasanya pelecing kakung hadir sebagai pendamping makanan utamnya yaitu Ayam taliwang atau ayam pelecing. Pelecing kangkung sendiri berbahan sayur kangkung, kacang panjang dan tauge yang direbus. Saat disajikan, sayuran tersebut diberi sambal tomat dan parutan kelapa yang sudah di oseng terlebih dahulu di atasnya. Tidak ketinggalan kacang tanah goreng juga ditaburkan di sisi sayur ini.


Bebalung

bebalung Lombok
Sop Balungan sebenarnya hanyalah sop bening biasa berbahan balungan-balungan atau tulang-tulang sapi yang biasanya dimakan sebagai menu sarapan. Yang membedakan nya dari sop daging biasa adalah penggunaan daun asam jawa dalam pembuatan kuah kaldu. Hal ini saya ketahui dari Ibu Atik di desa senaru, bahkan beliau memperlihatkan kepada saya rupa dari daun asam. Sedikit rasa asam dari daun menghadirkan rasa segar pada kuah sop.

bahan bebalung kitchen
Salah satu warung yang cukup terkenal menjual sup bebalung adalah Warung Klebet yang beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto. Letaknya di belakang kantor Gubernur NTB. Warung ini buka mulai pukul 06.00 hingga 10.00 waktu setempat. Pukul tujuh pagi saya sudah sampai di Warung Klebet, luar biasa memang selera makan masyarakat Mataram, menu sarapan pagi nya semangkok besar sop tulang-tulang sapi + sepiring nasi putih dan tentu saja pelecing kangkung. Ketika pesanan saya sedang dipersiapkan, saya menyempatkan diri untuk tour ke dapur warung kelebat, sebuah dapur dengan beberapa buah tangku besar yang diatas nya teronggok kuali-kuali ukuran besar berisi kuah kaldu dan potongan-potongan daging dan tulang sapi. Semakin kebelakang menengok dapur, saya melihat tumpukan bahan-bahan sayur pelecing yang siap di olah dan juga bawang putih dan bawang merah bergelantungan, dapur yang sangat bersahaja.

bebalung Lombok
Dibandingkan dengan sop Bebalung ibu Atik, kuah sop Bebalung di warung Kelbet ini cara memasaknya tidak menggunakan daun asam jawa, jadi rasanya mirip-mirip dengan sop daging biasa, lidah saya lebih menyukai sop Bebalung ala ibu Atik.

Aneka Kuliner Khas Lombok

Posted by : alganispitaigaina
Date :
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲